Kekalahan akhirnya mesti diterima lagi oleh Arsenal sejak kali terakhir merasakannya pada 22 Januari lalu ketika dibekap oleh Manchester United. Semenjak kalah dari MU, Arsenal sudah tak lagi mengakrabi kekalahan selama delapan pertandingan. Dari periode tersebut, tujuh pertandingan terakhir bahkan dituntaskan 'Gudang Peluru' dengan kemenangan.
Akan tetapi, hasil yang didulang di Loftus Road, Sabtu (31/3/2012) malam WIB, akhirnya membuat laju Arsenal terhenti. Di markas QPR tersebut, The Gunners kalah 1-2.
Di dalam pertandingan, Arsenal tertinggal lebih dulu dari tuan rumah melalui gol Adel Taarabt pada menit 22. Pada titik ini fans Arsenal boleh jadi belum khawatir. Pasalnya, Arsenal belakangan memang beberapa kali "lambat panas" dan ketinggalan lebih dulu sebelum berbalik menang alias melakukan comeback.
Hal itu setidaknya sudah diperlihatkan Arsenal dalam kemenangan 2-1 lawan Sunderland, 5-2 atas Tottenham Hotspur, 2-1 atas Liverpool, dan 2-1 atas Newcastle United, pada periode 11 Februari–12 Maret 2012. Rentetan empat kemenangan setelah tertinggal duluan dari lawan itu juga menjadi rekor tersendiri untuk klub asal kota London tersebut.
Tanda-tanda kebangkitan kali ini pun seperti terlihat ketika Theo Walcott langsung membalas QPR di menit ke-37. Sialnya, gol berikutnya bukan lahir dari timnya Arsene Wenger melainkan dari kubu QPR, lewat Samba Diakite pada menit 66. Itulah gol terakhir di dalam pertandingan.
Kekalahan dari QPR itu bak menegaskan statistik dari Opta sebelum pertandingan digelar, yakni Arsenal memiliki persentase kemenangan terendah lawan QPR dibandingkan dengan tim lain dalam sejarah Liga Primer.
Sebelum pertandingan kali ini, kedua tim memang baru bertemu 9 kali di era Liga Primer--karena QPR lama berkutat di divisi bawah--dengan Arsenal meraih dua kemenangan, dua kekalahan, dan lima kali seri. Maka ditambah dengan hasil teranyar, Arsenal pun sudah kalah tiga kali dari QPR di era Liga Primer inggris